Anda selesai melakukan dokumentasi? pasti akan menemukan permasalahan untuk resize foto yang sangat banyak. Tidak mungkin melakukan upload online dengan ukuran file besar dan jumlah ratusan kan?
coba dengan menggunakan shell script dibawah ini untuk melakukan auto resize seluruh file JPG di dalam folder yang sama kemudian di simpan pada sub folder small.
Jangan lupa membuat folder small terlebih dahulu.
Simpan kode dibawah ini dengan format file .sh
kemudian lakukan chmod +x namafile.sh agar bisa dieksekusi
untuk mengeksekusi lakukan perintah $ ./namafile.sh
semoga berguna
for file in *.JPG; do
echo $file
convert -resize 30% "$file" small/"$file"
done
Siapkan shared directory/network folder (contohnya Windows Share atau NFS mount atau OSX file sharing).
Set directory tersebut sebagai directory output.
Un-check (un-centang)/jangan centang opsi “Overwrite”. kemudian centang opsi “Placeholders”
Save file blender yang telah diatur dengan setting tersebut.
Copy file blender yang telah diatur ke masing-masing komputer yang ingin digunakan.
Jalankan render pada masing-masing komputer tersebut. dengan setting yang telah dilakukan, masing-masing komputer akan menyimpan hasil render-nya pada folder yang di-share tersebut tanpa saling menumpuki hasil render dari komputer yang lain.
Berikut ini adalah shell script yang baru saja saya buat untuk melakukan penataan seluruh file gambar kemudian memindahkannya kedalam folder sesuai dengan tanggal gambar tersebut dibuat.
Misalkan
gambar1.jpg 2011-01-20
maka akan dimasukan ke
2011/01/gambar1.jpg
DATA=$(find . -mindepth 3 -type f -regex '.*.jpg\|.*.jpeg\|.*png\|.*gif\|.*.JPG\|.*.PNG\|.*.GIF\|.*.JPEG\|.*.tif\|.*.TIF')
export IFS="."
dataimage=""
a=0
for x in $DATA ; do
a=$((a+1))
if [ "$a" -gt 1 ]
then
a=0
dataimage="$dataimage||/$x"
else
dataimage="$dataimage[]$x"
fi
echo "$x"
done
export IFS="||"
for y in $dataimage ; do
filenya=${y//\[\]/\.}
filenya=${filenya//\/\//}
filenya=${filenya//$'\n'/}
if [ "$filenya" != "" ]
then
d=$(stat -c %y "$filenya")
IFS='-' read -a arr <<< "${d}"
IFS='.' read -a format <<< "${filenya}"
NOW=$(date +"%m%d%Y%M%s%N")
mkdir CPPHOTO/${arr[0]}
mkdir CPPHOTO/${arr[0]}/${arr[1]}
mv "$filenya" CPPHOTO/${arr[0]}/${arr[1]}/${arr[0]}-${arr[1]}-"$NOW".${format[1]}
fi
done
Mengenal tata lampu pada media 3D melalui praktek tata lampu 3-point lighting
2. Alat
Blender 2.7+
3. Bahan
4. Dasar Teori
A. Lighting Component
Salah satu komponen lighting adalah shadow. Shadow memberi informasi bentuk bagi sebuah objek.
Shadow juga berfungsi sebagai informasi posisi objek terhadap environment.
Penguasaan shadow, akan membantu kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
B. Lighting Setup
Lighting setup adalah tata lampu yang melibatkan satu atau lebih lampu yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama.
Dalam 3 point lighting, terdapat 3 lampu yang digunakan. Masing-masing lampu tersebut ada yang berfungsi sebagai key light, fill light, dan back light.
fungsi dari masing-masing lampu adalah sebagai berikut:
Key light berfungsi sebagai sumber cahaya utama
Fill light berfungsi untuk membuat shadow dari key light menjadi lebih soft
Back light berfungsi untuk membuat outline dari objek
Gunakan simulator ini untuk melihat efek dari masing-masing lampu.
secara umum tata lampunya relatif terhadap objek dan kamera adalah sebagai berikut
5. Petunjuk Praktikum
6. Kegiatan Praktikum
Aplikasikan teknik 3 point lighting pada 3D model yang sudah kalian buat sebelumnya.
7. Hasil Praktikum yang diharapkan
Buat video reel dari hasil masing-masing latihan yang telah dikerjakan apapun hasilnya, seburuk apapun.
8. Kesimpulan yang diharapkan
Simpulkan dalam bentuk ringkasan, pengalaman yang diperoleh dari praktikum ini
Menggunakan Blender Bouncing Ball Exercise untuk mengenal tool animasi yang disediakan oleh blender.
2. Alat
Blender 2.6+
3. Bahan
(tanpa bahan)
4. Dasar Teori
A. Bouncing ball dilihat dari sudut pandang 12 prinsip animasi
Contoh bola memantul(bouncing ball) tersebut merupakan kombinasi dari beberapa konsep animasi sekaligus diantaranya
1.Timing and Spacing
Timing berhubungan dengan durasi atau jumlah frame yang diperlukan
oleh sebuah action. timing yang tepat akan membuat sebuah action
tampil meyakinkan. berikut adalah penjelasan singkat tentang animasi
yang menggunakan timing yang tepat versus animasi dengan timing yang
kurang pas. Sedangkan spacing berhubungan dengan kecepatan sebuah benda. apakah benda tersebut memiliki kecepatan konstan atau
dipercepat atau diperlambat atau kombinasi dipercepat dan diperlambat.
berikut adalah variasi-variasi spacing dalam proses pembuatan animasi.
2. Arcs (lintasan gerak)
Arcs artinya lengkungan. secara umum, di dunia nyata, hampir tidak ada gerakan lurus atau diagonal sempurna. semuanya ada lengkungannya.
Pada kasus bouncing ball across screen, lintasannya akan membentuk lengkungan sebagai berikut
B. Blender Dope Sheet Editor
Blender dopesheet editor digunakan untuk melihat property apa saja yang terpengaruh oleh sebuah keyframe.
C. Blender Graph Editor
Graph editor merupakan editor untuk memanipulasi spacing antar keyframe. Digunakan untuk mengimplementasikan ease in, ease out, dan constant movement.
D. Motion Paths
Motion path merupakan menu untuk menvisualkan kalkulasi gerakan yang dilakukan oleh blender. Salah satu kegunaan alat ini adalah untuk mengecek arcs dari sebuah gerak animasi.
5. Petunjuk Praktikum
Gunakan Dope sheet editor untuk mengatur timing
Gunakan Graph editor untuk mengatur spacing
Gunakan Motion path untuk mengevaluasi arcs dan spacing
6. Latihan Praktikum
Lakukanlah latihan bertingkat berikut ini:
Buatlah bouncing ball dengan gerakan vertical saja (vertical only/bounce in place/mantul di tempat)
Tirukan gerakan dari bowling ball berikut ini. Jika sudah mampu, lanjutkan ke soccer ball jika ada waktu sisa praktikum.
Buatlah bouncing ball dengan gerakan across the screen (melintasi layar)
Buatlah bouncing ball across the screen dengan tambahan squash and stretch (penyet)
Rigging adalah kegiatan untuk membuat sebuah 3D model mudah untuk digerakkan. Membantu untuk lebih fokus terhadap pengaturan pose ketimbang manipulasi polygon. kompleksitas rigging bisa amat sangat bervariasi. bahkan rigging bisa dianggap dunia tersendiri yang sama kompleks-nya dengan dunia keilmuan yang lain. kalau ingin tahu seberapa luas, bisa mampir ke channel Master of Rigging di vimeo.
B. Walk Cycle Pose
Sebuah walk cycle dapat disusun dengan mengikuti acuan pose-pose berikut
C. Blender Dope Sheet Editor
Blender dopesheet editor digunakan untuk melihat property apa saja yang terpengaruh oleh sebuah keyframe.
D. Blender Graph Editor
Graph editor merupakan editor untuk memanipulasi spacing antar keyframe. Digunakan untuk mengimplementasikan ease in, ease out, dan constant movement.
E. Motion Paths
Motion path merupakan menu untuk menvisualkan kalkulasi gerakan yang dilakukan oleh blender. Salah satu kegunaan alat ini adalah untuk mengecek arcs dari sebuah gerak animasi.
5. Petunjuk Praktikum
Gunakan Dope sheet editor untuk mengatur timing
Gunakan Graph editor untuk mengatur spacing
Gunakan Motion path untuk mengevaluasi arcs dan spacing
Berikut adalah contoh rigging menggunakan Rigify
6. Kegiatan Praktikum
Lakukanlah langkah-langkah praktikum berikut ini:
Download bahan yang telah disediakan
Berdasarkan petunjuk yang diberikan, buatlah rigging dari bahan tersebut. Lakukan uji rigging dengan menggunakan “Pose Mode” atau dengan menekan Ctrl + Tab
Buatlah walk cycle menggunakan rigging tersebut
(BONUS) buatlah rigging untuk karakter berikut [NightCrawler)[https://drive.google.com/file/d/0BxDGvGQJHH_OSnNKNjRNZlJsUjA/view?usp=sharing]
7. Hasil Praktikum yang diharapkan
Buat video reel dari hasil masing-masing latihan yang telah dikerjakan apapun hasilnya, sejelek apapun.
8. Kesimpulan yang diharapkan
Mahasiswa dapat membuat kesimpulan dalam bentuk ringkasan pengalaman yang diperoleh dari praktikum ini
Menggunakan Blender Bouncing Ball Exercise untuk mengenal tool animasi yang disediakan oleh blender.
2. Alat
Blender 2.6+
3. Bahan
(tanpa bahan)
4. Dasar Teori
A. Bouncing ball dilihat dari sudut pandang 12 prinsip animasi
Contoh bola memantul(bouncing ball) tersebut merupakan kombinasi dari beberapa konsep animasi sekaligus diantaranya
Timing and Spacing Timing berhubungan dengan durasi atau jumlah frame yang diperlukan oleh sebuah action. timing yang tepat akan membuat sebuah action tampil meyakinkan. berikut adalah penjelasan singkat tentang animasi yang menggunakan timing yang tepat versus animasi dengan timing yang kurang pas.
Sedangkan spacing berhubungan dengan kecepatan sebuah benda. apakah benda tersebut memiliki kecepatan konstan atau dipercepat atau diperlambat atau kombinasi dipercepat dan diperlambat. berikut adalah variasi-variasi spacing dalam proses pembuatan animasi.
Arcs (lintasan gerak) Arcs artinya lengkungan. secara umum, di dunia nyata, hampir tidak ada gerakan lurus atau diagonal sempurna. semuanya ada lengkungannya. Pada kasus bouncing ball across screen, lintasannya akan membentuk lengkungan sebagai berikut
B. Blender Dope Sheet Editor
C. Blender Graph Editor
5. Petunjuk Praktikum
6. Latihan Praktikum
Lakukanlah latihan bertingkat berikut ini:
Buatlah bouncing ball dengan gerakan vertical saja (vertical only/bounce in place/mantul di tempat)
Buatlah bouncing ball dengan gerakan across the screen (melintasi layar)
Buatlah bouncing ball across the screen dengan tambahan squash and stretch (penyet)
7. Hasil Praktikum yang diharapkan
Buat video reel dari hasil kerja yang telah dikerjakan apapun hasilnya, sejelek apapun.
8. Kesimpulan yang diharapkan
Mahasiswa dapat membuat kesimpulan dalam bentuk ringkasan pengalaman yang diperoleh dari praktikum ini