Praktikum 4 – Render Video and Render Image Sequence
11.52
Yahya Adis
0 Comments
11.52 Yahya Adis 0 Comments
Tujuan
Melakukan rendering untuk menghasilkan output akhir berupa video
Alat
Blender 2.73a
Bahan
Dasar Teori
Terdapat banyak cara untuk me-render sebuah animasi menggunakan aplikasi blender. Dua cara umum yang sering ditemui adalah
- Me-render dalam bentuk video
- Me-render dalam bentuk image sequence
Masing-masing cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
- Render Video
- Memiliki kelebihan:
dapat langsung dinikmati menggunakan video player biasa seperti quicktime player ataupun windows media player - Kekurangan:
jika terjadi kesalahan atau crash saat render belum selesai, maka file video yang dihasilkan akan korup. Dan kegiatan render harus dimulai dari awal
- Memiliki kelebihan:
- Render Image Sequence
- Kelebihan:
jika terjadi keasalahan atau crash di tengah jalan, maka hasil render yang sudah dilakukan tidak perlu diulang - Kekurangan:
masih membutuhkan aplikasi compositor atau video editor atau aplikasi spesifik yang mampu mengubah image sequence menjadi bentuk video. Blender juga bisa berfungsi sebagai video editor.
- Kelebihan:
Petunjuk Praktikum
Percobaan 1: Render Video
- Buka file Rotated Cartoon Dragon.
- Scroll ke bawah sampai menemukan opsi Output pada ViewProperties
Menu Output pada View Properties - Set nama file video blendertest.mov dengan meng-klik tombol folder pada bagian Output accordion.
Tombol Folder - Pilih video format Quicktime
Output Format Quicktime format - Klik tombol Render Animation
Render Animation - Tunggu proses rendering selesai hingga 250 frame.
- Di akhir rendering akan muncul file blendertest.mov pada folder yang sudah diatur sebelumnya.
Percobaan 2: Render Image Sequence
- Buka file Rotated Cartoon Dragon.
- Scroll ke bawah sampai menemukan opsi Output pada ViewProperties
Menu Output pada View Properties - Set nama folder untuk menyimpan kumpulan image sequence dengan meng-klik tombol folder pada bagian Output accordion.
Tombol Folder - Pilih format PNG jika belum dipilih.
Output Format - Klik tombol Render Animation
Render Animation - Tunggu proses rendering selesai hingga 250 frame.
- Di akhir rendering akan ada file-file PNG yang berakhiran 001, 002, 003, dst sesuai dengan nomor frame pada folder yang sudah diatur sebelumnya. contoh kumpulan image sequence yang dimaksud adalah seperti berikut ini
kumpulan image sequences
Percobaan 3: Convert Image Sequence menjadi Video
- Buka file blender baru. Pertama-tama klik File ➞ New
New File - Kemudian klik Reload start-up File
Reload start-up file - Aktifkan view layout Video Editing
Video Editing View Layout - Pada view Video Sequence Editor klik Add
Add menu in Video Sequence Editor - Klik menu Image
add image - Set start frame 1 dan end frame 250
Start frame and end frame setting - Pilih semua image sequence dari 0001.png sampai 0250.png
- Klik Add Image Strip
Add image strip button - Klik tombol play untuk memainkan image sequences yang sudah ditambahkan
- Ganti view Graph Editor dengan view Properties
Graph Editor View Properties View Properties view yang teraktifasi - Set nama file video yang diinginkan pada bagian Output dengan menekan tombol folder
- Klik render Animation untuk me-render video
Hasil Praktikum yang diharapkan
- Membuat screen record berisi playback dari hasil render berupa video.
- Membuat screen record berisi isi folder yang berisi kumpulan image sequence (hasil render per frame berupa gambar).
- Menceritakan tentang durasi/waktu yang dibutuhkan untuk merender keseluruhan frame (250 frame).
Kesimpulan yang diharapkan
Mahasiswa dapat membuat kesimpulan dalam bentuk ringkasan pengalaman yang diperoleh dari praktikum ini
HASIL PRAKTIKUM
HASIL PRAKTIKUM
Praktikum 3 – 360 Turn Table Animation
12.02
Yahya Adis
0 Comments
12.02 Yahya Adis 0 Comments
Tujuan
Membuat 360 turn table animation
Alat
Blender 2.73a
Bahan
Cartoon dragon no rig (register dulu baru bisa download)
Petunjuk Praktikum
Percobaan 1: Test Render
- Buka file Cartoon dragon no rig.
- Buka tab Render pada view Properties
Render Tab pada View Properties - Klik Render
- Hasil rendernya terlihat seperti terpotong padahal sebenarnya tidak
Contoh Hasil Render - Lakukan Zoom out pada view Image Editor sehingga keseluruhan hasil render bisa tampak
Full zoomed out image editor
Percobaan 2: 360 Turn Table
- Buka file Cartoon dragon no rig.
- Pilih View Layout Animation pada tampilan 3D view, pilih opsiAnimation
View Layout Options View Layout Dropdown Animation View Layout - Seleksi objek yang berkaitan dengan dragon mulai dari badan, kelopak mata, dan bola mata.
Seleksi objek berkaitan dengan dragon - Aktifkan properties panel pada 3D view
menu Properties panel Properties panel in 3D view - klik frame 1 pada Timeline view
Timeline View - klik kanan pada Z Rotation property kemudian pilih Insert Single Keyframe
Z Rotation Property Insert single keyframe
penambahan single keyframe tersebut akan meng-highlight Z rotation property dengan warna kuning dan akan menambahkan 1 item baru pada dopesheet.Hasil penambahan single keyframe - klik frame 250 pada Timeline view
klik frame 250 - klik Z Rotation Property kemudian ketik 360 diakhiri dengan tombol ENTER
Set Z rotation property menjadi 360
warna highlight berubah menjadi hijau yang artinya property tersebut merupakan keyframe pada frame yang lain dan belum menjadi keyframe dari frame saat ini - klik kanan pada Z Rotation property kemudian pilih Insert Single Keyframe
Insert single keyframe Single keyframe untuk Z rotation 360 - Pada tahap ini diperoleh keyframe untuk frame 1 dan 250. dimana frame 1 Z rotationnya 0 dan frame 250 z rotationnya 360. Maka saat tombol play dimainkan, akan menghasilkan pergerakan(tween) dari z rotation 0 menjadi z rotation 360 seperti berikut ini.
Hasil Praktikum yang diharapkan
- Test Render
- 360 Turn table
Kesimpulan yang diharapkan
Mahasiswa dapat membuat kesimpulan dalam bentuk ringkasan pengalaman yang diperoleh dari praktikum ini
Dasar Teori
360 turn table animation adalah animasi yang biasanya digunakan untuk menampilkan hasil karya 3D, semacam showcase. Animasi ini juga merupakan animasi umum untuk showreel seorang 3D modeller. berikut contoh penggunaan 360 turn table animation untuk showreel 3D modeling.
Untuk melakukan praktikum ini diperlukan pengetahuan atas dasar-dasar teori berikut terkait perintah-perintah yang bisa dilakukan oleh blender. Diantaranya adalah perintah-perintah untuk manipulasi objek, meng-custom tampilan blender (view), dan menganimasikan objek menggunakan keyframe.
Manipulasi Objek
Untuk melakukan manipulasi objek, pertama kali yang perlu dilakukan adalah memilih objek untuk dimanipulasi baru kemudian dilanjutkan dengan perintah manipulasinya. berikut adalah daftar perintah yang bisa digunakan
1. Selecting object
untuk menseleksi satu objek dapat dilakukan dengan tombol Right Click.
untuk menseleksi lebih dari satu objek dapat dilakukan dengan menahan tombol shift kemudian right click pada semua objek yang ingin diseleksi.
untuk memilih seluruh objek yang tampil di layar dapat dilakukan dengan meletakkan mouse cursor di atas 3D View kemudian tekan tombol A. Tombol ini berfungsi sebagai toggle, jika belum ada objek yang diseleksi maka akan berfungsi sebagai select all. jika select allsudah dilakukan, maka tombol A berfungsi sebagai unselect all.
2. Rotate
setelah objek terseleksi, rotasi dapat diaktifkan dengan menekan tombol R pada saat mouse berada diatas 3D view, kemudian gerakkan mouse ke tengah atau ke luar layar.
3. Scale
setelah objek terseleksi, scale dapat diaktifkan dengan menekan tombol S kemudian gerakkan mouse untuk scale in atau scale out.
4. Translate/move
setelah objek terseleksi, translate/move dapat diaktifkan dengan menekan tombol G kemudian gerakkan mouse untuk memindahkan objek.
1. Selecting object
untuk menseleksi satu objek dapat dilakukan dengan tombol Right Click.
untuk menseleksi lebih dari satu objek dapat dilakukan dengan menahan tombol shift kemudian right click pada semua objek yang ingin diseleksi.
untuk memilih seluruh objek yang tampil di layar dapat dilakukan dengan meletakkan mouse cursor di atas 3D View kemudian tekan tombol A. Tombol ini berfungsi sebagai toggle, jika belum ada objek yang diseleksi maka akan berfungsi sebagai select all. jika select allsudah dilakukan, maka tombol A berfungsi sebagai unselect all.
2. Rotate
setelah objek terseleksi, rotasi dapat diaktifkan dengan menekan tombol R pada saat mouse berada diatas 3D view, kemudian gerakkan mouse ke tengah atau ke luar layar.
3. Scale
setelah objek terseleksi, scale dapat diaktifkan dengan menekan tombol S kemudian gerakkan mouse untuk scale in atau scale out.
4. Translate/move
setelah objek terseleksi, translate/move dapat diaktifkan dengan menekan tombol G kemudian gerakkan mouse untuk memindahkan objek.
Untuk semua kegiatan tersebut (rotate, scale, translate), pergerakannya dapat dibatasi pada sumbu tertentu dengan menekan tombol X atau Y atau Z sesuai sumbu yang diinginkan.
Selain menggunakan tombol keyboard, juga bisa dilakukan menggunakan tombol objek handle di bagian bawah 3D viewport.
Selain menggunakan tombol keyboard, juga bisa dilakukan menggunakan tombol objek handle di bagian bawah 3D viewport.
setelah tombol tersebut diaktifkan akan muncul tombol lain yang berfungsi untuk melakukan rotate, scale, dan translate
Praktikum 2 – Melakukan render di Blender untuk pemula
11.45
Yahya Adis
0 Comments
11.45 Yahya Adis 0 Comments
Tujuan
Melakukan render di Blender untuk pertama kalinya.
AlatBlender 2.73a
BahanMike pan’s BMW
Dasar Teori tentang Render di BlenderRender adalah sebuah kegiatan untuk mengubah 3D view yang telah diatur sebelumnya untuk menjadi gambar atau video.
Menu untuk melakukan render terdapat pada “Properties” editor seperti pada gambar berikut

Menu untuk melakukan render terdapat pada “Properties” editor seperti pada gambar berikut
Tampilan Properties Editor
Untuk render single frame (1 frame saja) dapat dilakukan dengan menekan tombol “Render”
Tombol Render
Biasanya, hasil sebuah render tidak langsung berupa file. tapi hanya ditampilkan pada image editor seperti berikut ini

Untuk render single frame (1 frame saja) dapat dilakukan dengan menekan tombol “Render”
Biasanya, hasil sebuah render tidak langsung berupa file. tapi hanya ditampilkan pada image editor seperti berikut ini
Tampilan hasil render pada image editor di blender
untuk menyimpan hasil tersebut menjadi sebuah file image, bisa menggunakan menu Image->Save as Image

untuk menyimpan hasil tersebut menjadi sebuah file image, bisa menggunakan menu Image->Save as Image
Menu Save As Image
Pilih folder tempat menyimpan kemudian tulis nama file yang diinginkan kemudian klik tombol Save as Image

Pilih folder tempat menyimpan kemudian tulis nama file yang diinginkan kemudian klik tombol Save as Image
File Browser untuk save as image
berikut adalah contoh hasil save as image berupa file PNG

berikut adalah contoh hasil save as image berupa file PNG
Hasil save as image
Durasi sebuah render sangat bervariatif, tergantung pada kompleksitas scene (3D object + setting-nya) dan render setting-nya. ada yang 1 menit selesai, ada pula yang 72 jam baru selesai. bahkan ada software khusus yang berdiri sendiri khusus untuk rendering, sebagai contohRenderMan buatan Pixar Studios dan arnold buatan Solid Angle. Ada juga software khusus render bagi mereka yang suka dengan automatic setting contohnya Keyshot.
Blender memiliki render engine bertipe manual. dimana setiap aspek dari render dapat diatur. salah satu yang bisa diatur adalah dimensi. untuk dimensi yang umum, blender sudah menyediakan beberapa preset antara lain,
DVCPRO HD 1080p
DVCPRO HD 720p
HDTV 1080p
HDTV 720p
HDV 1080p
HDV NTSC 1080p
HDV PAL 1080p
TV NTSC 16:9
TV NTSC 4:3
TV PAL 16:9
Kegiatan render biasanya ada dua macam. Yang pertama adalah render low res untuk keperluan selama pembuatan. Yang kedua adalah render high res yang merupakan render final hasil akhir untuk disajikan ke client. Perbedaannya, render low res akan focus ke fast render sehingga tidak mengganggu proses pembuatan.
Salah satu cara untuk melakukan fast render adalah dengan merender menggunakan 50% resolution seperti berikut

Durasi sebuah render sangat bervariatif, tergantung pada kompleksitas scene (3D object + setting-nya) dan render setting-nya. ada yang 1 menit selesai, ada pula yang 72 jam baru selesai. bahkan ada software khusus yang berdiri sendiri khusus untuk rendering, sebagai contohRenderMan buatan Pixar Studios dan arnold buatan Solid Angle. Ada juga software khusus render bagi mereka yang suka dengan automatic setting contohnya Keyshot.
Blender memiliki render engine bertipe manual. dimana setiap aspek dari render dapat diatur. salah satu yang bisa diatur adalah dimensi. untuk dimensi yang umum, blender sudah menyediakan beberapa preset antara lain,
DVCPRO HD 1080p
DVCPRO HD 720p
HDTV 1080p
HDTV 720p
HDV 1080p
HDV NTSC 1080p
HDV PAL 1080p
TV NTSC 16:9
TV NTSC 4:3
TV PAL 16:9
Kegiatan render biasanya ada dua macam. Yang pertama adalah render low res untuk keperluan selama pembuatan. Yang kedua adalah render high res yang merupakan render final hasil akhir untuk disajikan ke client. Perbedaannya, render low res akan focus ke fast render sehingga tidak mengganggu proses pembuatan.
Salah satu cara untuk melakukan fast render adalah dengan merender menggunakan 50% resolution seperti berikut
50% screen resolution
Di percobaan yang saya lakukan di core i7, dengan 50% resolution dapat mempercepat proses render dari 10 menit menjadi 2 menit.
Petunjuk Praktikum
Percobaan 1: Render kemudian Save as Image
Buka File BMW27.blend
Klik render
Tunggu sampai rendering selesai. kira-kira sekitar 15 menit lebih dikit.
Simpan hasil render dengan menggunakan menu Image->Save as Image
Percobaan 2: Render dengan preset TV NTSC 4:3
Buka file BMW27.blend
Klik menu Dimensions
Expandable Menu Dimension
Klik Render Presets kemudian pilih TV NTSC 4:3
Render Preset
Pastikan setting dimensinya berubah menjadi seperti berikut
Preset TV NTSC 4:3
Klik Render
Kemudian lakukan Save as Image
Percobaan 3: Render 50% resolution
Buka file BMW27.blend
Klik menu Dimensions
Klik Render Presets kemudian pilih TV NTSC 4:3
Klik 100% kemudian ganti menjadi 50 kemudian tekan ENTER
50% screen resolution
Klik Render
Kemudian lakukan Save as Image
Di percobaan yang saya lakukan di core i7, dengan 50% resolution dapat mempercepat proses render dari 10 menit menjadi 2 menit.
Petunjuk Praktikum
Percobaan 1: Render kemudian Save as Image
Buka File BMW27.blend
Klik render
Tunggu sampai rendering selesai. kira-kira sekitar 15 menit lebih dikit.
Simpan hasil render dengan menggunakan menu Image->Save as Image
Percobaan 2: Render dengan preset TV NTSC 4:3
Buka file BMW27.blend
Klik menu Dimensions
Klik Render Presets kemudian pilih TV NTSC 4:3
Pastikan setting dimensinya berubah menjadi seperti berikut
Klik Render
Kemudian lakukan Save as Image
Percobaan 3: Render 50% resolution
Buka file BMW27.blend
Klik menu Dimensions
Klik Render Presets kemudian pilih TV NTSC 4:3
Klik 100% kemudian ganti menjadi 50 kemudian tekan ENTER
Klik Render
Kemudian lakukan Save as Image
Hasil Praktikum yang diharapkanRender kemudian Save as Image
Render dengan preset TV NTSC 4:3
Render low resolution menggunakan 50% scale
Hitung durasi render antara 100% dan 50%
PERCOBAAN 1
PERCOBAAN 2
PERCOBAAN 3
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Font Sifat
-
Teks Narasi Radio - Jurnalistik MMB PENS
-
Praktikum 13 Bola pantul Bouncing ball Animasi 3D
-
Tugas EDFAT Juralistik
-
Financial Forecast For Digital Preneur by Agate Studio Bandung
-
Suka duka Devi menjadi dosen di PENS
-
Prak 14 – 3-point Light Setup
-
Shell script untuk melakukan penataan file gambar
-
Prak 11 – Blender 2.7 Rigging using Rigify
-
Praktikum 6 – 3D Modeling menggunakan Blender
0 komentar:
mohon komentarnya ya...